Selamat Datang di website Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.....................

Rabu, 19 Mei 2010

Pelaksanaan Lomba Peningkatan Mutu Intensifikasi Padi

 
Kelompok Tani Ngudi Rahayu Lengkong, Donomulyo, Nanggulan terpilih mewakili kabupaten Kulon Progo maju ke tingkat propinsi dalam rangka evaluasi Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) Padi tahun 2010. Tampak dalam gambar, wakil kelompok tani sedang melakukan wawancara dengan Tim Penilai dari Propinsi DIY. Prestasi yang dicapai oleh kelompok tani Ngudi Rahayu antara lain dari aspek teknis terjadi peningkatan produktivitas padi, menciptakan teknologi tanam spesifik lokasi diantaranya tanam sistem garet, threser modifikasi, serta pembuatan dekomposer. Dari aspek kemitraan telah terjalin kerjasama pengadaan saprodi dengan PT. Petrokimia dengan sistem YARNEN (bayar setelah panen), mitra dengan PT. Greenland Agritech Industries dalam hal mempercepat proses pembuatan pupuk organik, serta dengan pedagang gabah / beras setempat. Disamping itu kelompok sudah memiliki fasilitas gudang dan sekretariat secara swadaya. Dan masih banyak keunggulan lainnya.

Senin, 17 Mei 2010

Teknologi Perkebunan

A. Teknologi Budidaya :
B. Teknologi Pengolahan :

Selasa, 04 Mei 2010

Derita Petani

Hujan disertai angin yang menerpa wilayah kecamatan Nanggulan pada hari Senin 03 Mei 2010 sekitar pukul 19.00 WIB telah mengakibatkan robohnya ratusan hektar tanaman padi, baik yang siap panen maupun yang masih hijau. Tanaman padi yang roboh diperkirakan mencapai 200 Ha, terdiri dari wilayah Desa Tanjungharjo, desa Wijimulyo, desa Jatisarono, dan desa Kembang. Para petani sejak pagi sudah disibukkan dengan menutup serta membuang air dari lahan sawahnya, dilanjutkan dengan pemanenan sesegera mungkin.
Di tengah naiknya harga pupuk bersubsidi, ditambah turunnya harga jual gabah, penderitaan petani semakin lengkap dengan robohnya padi mereka. Banyak petani mengeluhkan kejadian bencana ini...

Pembinaan Kelompok Tani Ngudi Rahayu Lengkong



Dalam rangka persiapan menghadapi lomba intensifikasi padi tingkat kabupaten, pihak-pihak terkait melakukan kegiatan pembinaan dan pendampingan kelompok tani Ngudi Rahayu Lengkong. Hadir dalam pertemuan pada hari Senin 03 Mei 2010 beliau Bp. Gatot Sunarjo, SP dan Ir. H. Jumari dari Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, utusan dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, Camat Nanggulan Drs. L. Bowo P, Penyuluh Pertaniaan Lapangan Kecamatan Nanggulan, serta Kepala Desa Donomulyo. Kelompok tani Ngudi Rahayu Lengkong terpilih sebagai wakil dari kabupaten Kulon Progo dalam lomba intensifikasi padi yang rencananya akan diadakan tanggal 17 Mei 2010. Dalam kesempatan itu para pembina menyampaikan pesan agar kelompok tani mempersiapkan segala sesuatunya, baik dari administrasi, teknis, dan sumberdaya manusianya.

Senin, 03 Mei 2010

Ubinanan Padi BPTP

BPTP Propinsi DIY bekerjasama dengan BPP Kecamatan Nanggulan dan petani di dusun Kenteng Kembang Nanggulan telah melakukan uji coba penanaman varietas padi unggul baru hasil dari persilangan padi unggul nasional dengan padi hibrida. Padi yang ditanam meliputi hasil persilangan antara varietas Fatmawati dengan Ciherang, Fatmawati dengan IR 64, Fatmawati dengan Hibrida F1, padi China dengan padi Tropis, serta Fatmawati dengan padi Pasang Surut. Dari hasil ubinan yang dilaksanakan pada hari Sabtu 1 Mei 2010, produktivitas tertinggi diperoleh pada persilangan antara padi China dengan padi Tropis yaitu sebesar 8,267 Ton/Ha, kemudian padi Fatmawati dengan padi Pasang Surut sebesar 6,565 Ton/Ha, dan peringkat ketiga diperoleh pada persilangan antara padi Fatmawati dengan Ciherang sebesar 6,272 Ton/Ha.Hasil ini belum optimal, mengingat kondisi lahan sawah selalu tergenang air, padahal produktivitas padi tersebut akan maksimal apabila kondisi air intermittent. Rencananya padi unggul baru tersebut akan dilepas pada bulan Agustus 2010. Dengan perbaikan mutu genetis padi, diharapkan diperoleh padi unggul yang memiliki produktivitas tinggi, tahan kering, persentase biji hampa minimal, serta hemat pupuk.