Selamat Datang di website Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.....................

Kamis, 21 Juli 2016

Kutu Sisik

Kutu Sisik/ Kutu Perisai Lepidosaphes beckii ; Uniaspis citri
Famili    :  Diaspididae
Ordo      :  Homoptera
 
Preferred Name : Lepidosaphes beckii (Newman, 1869)
Taxonomic Position
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Hemiptera
Suborder: Sternorrhyncha
Superfamily: Coccoidea
Family: Diaspididae
Sumber gambar : CABI
Morfologi / Bioekologi
  • Lepidosaphes beckii. Imagonya berwarna ungu atau coklat gelap, mempunyai bentuk yang bervariasi yaitu panjang, melingkar dan koma. Telur diletakkan secara berkelompok sebanyak 40 - 80 butir di sekitar tubuhnya. Pada musim kemarau telur-telur tersebut akan menetas selama 15 - 20 hari sedangkan pada musim hujan waktu penetasan akan lebih panjang lagi. Kutu betina mengalami 2 kali pergantian kulit sebelum mencapai dewasa, dan kutu jantan 4 kali pergantian kulit.
  • Uniaspis citri. Telur diletakkan oleh serangga betina secara terpisah. Peletakkan telur kedua tidak akan berlangsung apabila telur pertama belum menetas.  Kutu dewasa berbentuk oblong. Serangga betina berwarna coklat dengan pinggiran berwarna abu-abu. Panjang kutu betina 1,5 - 2,25 mm. Serangga jantan berwarna putih.  Spesies ini mengeluarkan sekresi toksin yang dapat menyebabkan kerusakan pada pertanaman jeruk dan gugrnya daun.  Kutu betina mengalami 2 kali pergantian kulit sebelum mencapai dewasa, sedangkan kutu jantan mengalami 3 kali pergantian kulit.
  • Di Indonesia kutu ini terdapat di Sumatera dan Jawa. Di luar negeri dilaporkan terdapat di Amerika.
Gejala serangan
  • Bagian tanaman jeruk yang diserang oleh kutu ini adalah daun, buah dan tangkai. Kutu-kutu tersebut menyukai tempat-tempat yang terlindung, terutama banyak dijumpai di bawah permukaan daun di sepanjang tulang daun.  Daun jeruk yang terserang akan berwarna kuning, terdapat bercak­-bercak khlorotis dan seringkali gugur. Serangan yang lebih berat akan mengakibatkan ranting dan cabang menjadi kering, serta terjadi retakan­-retakan pada kulit.  Jika serangan terjadi di sekeliling batang, akan meninggalkan bercak-bercak hijau atau kuning pada kulit buah.  Lepidosaphes beckii menyukai tajuk pohon yang padat, dan serangan yang berat biasanya terjadi pada bagian tengah tajuk pohon.  Uniaspis citri banyak menyerang tanaman jeruk jenis Citrus nobilis.
Tanaman inang lain
  • Kutu daun bersifat polifag, sehingga mempunyai tanaman inang yang banyak.
Cara pengendalian
  • Pengendalian secara bercocok tanam/kultur teknis, meliputi cara-cara yang mengarah pada budidaya tanaman sehat yaitu: terpenuhinya persyaratan tumbuh (suhu, curah hujan, angin, ketinggian tempat, tanah), pengaturan jarak tanam, pemupukuan, dan pengamatan pada kanopi tunas seluas 0,25 m2. Hitung serangga dewasa yang ada setiap 2 minggu.
  • Pengendalian mekanis dan fisik, dilakukan dengan membersihkan kebun/ sanitasi terhadap gulma atau dengan menggunakan mulsa jerami di bedengan pembibitan jeruk, serta membunuh langsung serangga yang di-temukan.
  • Pengendalian kimiawi, dengan menggunakan insektisida selektif dan efektif sesuai rekomendasi, dilakukan secara spot spray pada bagian tanaman yang mengandung kutu.
Sumber : Ditjen Hortikultura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar