Selamat Datang di website Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.....................

Senin, 23 September 2024

Pemanfaatan Limbah Dapur untuk Pakan Ayam


Limbah dapur dapat menjadi salah satu alternatif untuk menyediakan pakan ayam, di tengah keterbatasan bahan pakan dan tingginya harga pakan saat ini. Dengan peluang memanfaatkan limbah dapur atau limbah organik yang berasal dari hotel, petani/peternak di Padukuhan Sambiroto, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan dapat melipatgandakan pendapatan pokok dengan memelihara ayam buras dalam hal ini menggunakan ayam KUB.

Ayam KUB adalah singkatan dari Ayam Kampung Unggul Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang merupakan ayam hasil seleksi genetik dari ayam kampung asli Indonesia. Adapun keunggulan dari ayam KUB antara lain :

·     * Produktivitas telur lebih tinggi, yaitu sekitar 180 butir per tahun, dibandingkan ayam kampung biasa    yang hanya 50-100 butir per tahun.

·  * Pertumbuhan bobot yang lebih cepat yaitu mencapai 800-1000 gram dalam waktu 10 minggu,    dibandingkan ayam kampung biasa yang mencapai 1 kilogram dalam 12 minggu.

·      * Bobot maksimal yang lebih cepat, yaitu dalam waktu 16-20 minggu.

Upaya yang dilakukan oleh Bapak Paimin menjadi salah satu cara untuk menekan biaya pakan pada ayam KUB yang dimilikinya, karena hampir 70  persen usaha peternakan biaya paling tinggi ada pada pakan. Menurut beliau memelihara ayam ini sudah beberapa kali dilakukan, awalnya memelihara DOC sejumlah 1.000 ekor yang sampai saat ini tinggal 600 ekor karena sudah laku dibeli oleh pedagang atau masyarakat yang ingin memeliharanya, dengan kisaran harga Rp. 30.000,- dengan bobot antara 8 - 9 ons per ekornya.

  

Dalam teknik pemberian pakan, yang diterapkan adalah mengolah limbah dapur yang berasal dari hotel dengan digiling terlebih dahulu kemudian diberikan ke ternak ayam. Waktu pemberian pakan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi sebelum jam 07.00 WIB dan sore kisaran jam 16.00 WIB. Dosis pakan yang beliau terapkan 50 kg pakan limbah untuk 600 ekor ayam buras KUB.



Upaya  keberagaman inovasi mendorong terhadap ketersediaan pangan, disamping  untuk peningkatan pendapataan ekonomi keluarga juga berkontribusi di dalam mengatasi masalah limbah, yang sampai saat ini menjadikan problem di masyarakat dan lingkungan tutur beliau.

ASMANTOGA WIJIRAHAYU

        Pada hari Selasa tanggal 17 September 2024, Paguyuban KWT Wijirahayu, Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan mengadakan Pelatihan Pemberdayaan Perempuan “ASMAN TOGA” Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga di Pendopo Kalurahan Wijimulyo. Acara tersebut menghadirkan praktisi narasumber yang utama yaitu Ibu Siti Rupingah Direktur Sari Jampi Pengasih, Kulon Progo.

        Pelatihan ini menjadi spesial, karena merupakan Pelatihan Pemberdayaan Perempuan pertama yang membahas tentang Tanaman Obat Keluarga atau Biofarmaka, dengan menggunakan anggaran kalurahan/desa yang 20 % untuk Ketahanan Pangan tahun anggaran 2024.

        Dalam sambutannya Lurah Wijimulyo Ibu Sri Trimaningsih, SE memberikan pesan, yang pertama agar peserta dapat mengikuti pelatihan dengan seksama karena materi ini adalah usulan dari ibu-ibu peserta dari sekian banyak usulan pemberdayaan yang masuk di Kalurahan Wijimulyo. Selanjutnya setelah pelatihan ini tentunya untuk diterapkan dan diaplikasikan di masing-masing wilayah peserta. Pesan yang kedua yaitu agar menyebarkan dan menyampaikan ke warga lainnya agar informasi ilmu yang didapat cepat berkembang, selanjutnya akan diadakan evaluasi. Bilamana di lapangan dirasa bermanfaat untuk warga maka akan diadakan hal serupa dengan materi yang berbeda tentunya.


        Materi yang disampaikan selain teori juga terdapat praktek sederhana penanaman tanaman obat keluarga dalam polybag, dalam teori yang disampaikan oleh narasumber pertama Bapak Sudarmanto, S.PKP juga sebagai Koordinator BPP Nanggulan menyampaikan hal penyiapan lahan dan penanaman tanaman rimpang serta persiapan tanam. Setelah itu oleh narasumber utama yaitu Ibu Siti Rupingah membahas manfaat dan cara penyemaian toga serta praktek penanaman di polybag.




Peserta pelatihan ini di ikuti dari berbagai unsur yaitu dari unsur kelompok Wanita tani  yang tergabung dalam paguyuban kwt wijirahayu serta dari unsur PKK kalurahan serta dari petani muda Perempuan kalurahan Wijimulyo jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 orang.