Limbah dapur dapat menjadi salah satu
alternatif untuk menyediakan pakan ayam, di tengah keterbatasan bahan pakan dan
tingginya harga pakan saat ini. Dengan peluang memanfaatkan limbah dapur atau
limbah organik yang berasal dari hotel, petani/peternak di Padukuhan Sambiroto,
Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan dapat melipatgandakan pendapatan pokok
dengan memelihara ayam buras dalam hal ini menggunakan ayam KUB.
Ayam KUB adalah singkatan dari Ayam Kampung Unggul
Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang merupakan ayam
hasil seleksi genetik dari ayam kampung asli Indonesia. Adapun keunggulan dari
ayam KUB antara lain :
· * Produktivitas
telur lebih tinggi, yaitu sekitar 180 butir per tahun, dibandingkan ayam
kampung biasa yang hanya 50-100 butir per tahun.
· * Pertumbuhan
bobot yang lebih cepat yaitu mencapai 800-1000 gram dalam waktu 10 minggu, dibandingkan ayam kampung biasa yang mencapai 1 kilogram dalam 12 minggu.
· * Bobot
maksimal yang lebih cepat, yaitu dalam waktu 16-20 minggu.
Upaya yang dilakukan oleh Bapak Paimin menjadi
salah satu cara untuk menekan biaya pakan pada ayam KUB yang dimilikinya,
karena hampir 70 persen usaha peternakan biaya paling tinggi ada pada pakan.
Menurut beliau memelihara ayam ini sudah beberapa kali dilakukan, awalnya memelihara
DOC sejumlah 1.000 ekor yang sampai saat ini tinggal 600 ekor karena sudah laku
dibeli oleh pedagang atau masyarakat yang ingin memeliharanya, dengan
kisaran harga Rp. 30.000,- dengan bobot antara 8 - 9 ons per ekornya.
Dalam teknik pemberian pakan, yang diterapkan
adalah mengolah limbah dapur yang berasal dari hotel dengan digiling terlebih
dahulu kemudian diberikan ke ternak ayam. Waktu pemberian pakan sebanyak 2 kali
dalam sehari yaitu pagi sebelum jam 07.00 WIB dan sore kisaran jam 16.00 WIB.
Dosis pakan yang beliau terapkan 50 kg pakan limbah untuk 600 ekor ayam buras
KUB.
Upaya keberagaman inovasi mendorong terhadap
ketersediaan pangan, disamping untuk peningkatan pendapataan ekonomi
keluarga juga berkontribusi di dalam mengatasi masalah limbah, yang sampai saat
ini menjadikan problem di masyarakat dan lingkungan tutur beliau.