Rabu, 30 Oktober 2024
BIOPESTISIDA BANTUAN DITJEN SERELIA KEMENTAN
TASYAKURAN PANEN JAGUNG PERBENIHAN
Senin tanggal 28 Oktober 2024, diadakan tasyakuran Panen Jagung oleh PT Syngenta Seed Indonesia yang berlokasi di Gubuk/Brak Sawah Brangkal, Banyuroto, Nanggulan. Hadir dalam acara tersebut dari BPP Nanggulan yang diwakili oleh Bapak Sutanto dan Bapak Sutikno, perwakilan dari PT Syngenta Seed Indonesia, Perangkat Kalurahan Banyuroto, dukuh-dukuh wilayah Bulak Brangkal, Kelompok Tani Danurejo Brangkal, dan warga sekitar Bulak Brangkal.
Jenis jagung yang ditanam adalah Jagung Perbenihan kerjasama antara PT Syngenta dengan Kelompok Tani Danurejo, Padukuhan Brangkal, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan seluas 22ha. Acara dimulai dengan Pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, selanjutnya testimoni dari 3 orang petani KT Danurejo, Brangkal yang menanam Jagung perbenihan. Testimoni yang disampaikan yaitu sistem yang dilakukan petani meliputi penanaman, penyiraman, ketepatan waktu pemupukan, hingga pengendalian gulma secara rutin. Dengan sistem tersebut hasil panen menjadi lebih meningkat.
Acara selanjutnya adalah panen Jagung, dan diperoleh hasil panen sebanyak 8 kwintal per 1000m kering panen. Hasil panen jagung tersebut kemudian akan dibeli oleh PT Syngenta sesuai harga kontrak, saat ini kisaran harga Rp. 6.000,- sampai dengan Rp. 7.000,- per kilogram yang selanjutnya akan dijadikan benih kembali. Kerjasama PT Syngenta dengan Kelompok Tani Danurejo, Brangkal sudah berlangsung selama 5 tahun. Selain panen jagung, PT Syngenta juga memberikan bantuan pengerasan jalan sepanjang 200m. Harapan dari kerjasama ini adalah meningkatkan hasil panen jagung perbenihan untuk meningkatkan pendapatan petani.
Senin, 23 September 2024
Pemanfaatan Limbah Dapur untuk Pakan Ayam
Limbah dapur dapat menjadi salah satu
alternatif untuk menyediakan pakan ayam, di tengah keterbatasan bahan pakan dan
tingginya harga pakan saat ini. Dengan peluang memanfaatkan limbah dapur atau
limbah organik yang berasal dari hotel, petani/peternak di Padukuhan Sambiroto,
Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan dapat melipatgandakan pendapatan pokok
dengan memelihara ayam buras dalam hal ini menggunakan ayam KUB.
Ayam KUB adalah singkatan dari Ayam Kampung Unggul
Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang merupakan ayam
hasil seleksi genetik dari ayam kampung asli Indonesia. Adapun keunggulan dari
ayam KUB antara lain :
· * Produktivitas
telur lebih tinggi, yaitu sekitar 180 butir per tahun, dibandingkan ayam
kampung biasa yang hanya 50-100 butir per tahun.
· * Pertumbuhan
bobot yang lebih cepat yaitu mencapai 800-1000 gram dalam waktu 10 minggu, dibandingkan ayam kampung biasa yang mencapai 1 kilogram dalam 12 minggu.
· * Bobot
maksimal yang lebih cepat, yaitu dalam waktu 16-20 minggu.
Upaya yang dilakukan oleh Bapak Paimin menjadi
salah satu cara untuk menekan biaya pakan pada ayam KUB yang dimilikinya,
karena hampir 70 persen usaha peternakan biaya paling tinggi ada pada pakan.
Menurut beliau memelihara ayam ini sudah beberapa kali dilakukan, awalnya memelihara
DOC sejumlah 1.000 ekor yang sampai saat ini tinggal 600 ekor karena sudah laku
dibeli oleh pedagang atau masyarakat yang ingin memeliharanya, dengan
kisaran harga Rp. 30.000,- dengan bobot antara 8 - 9 ons per ekornya.
Dalam teknik pemberian pakan, yang diterapkan
adalah mengolah limbah dapur yang berasal dari hotel dengan digiling terlebih
dahulu kemudian diberikan ke ternak ayam. Waktu pemberian pakan sebanyak 2 kali
dalam sehari yaitu pagi sebelum jam 07.00 WIB dan sore kisaran jam 16.00 WIB.
Dosis pakan yang beliau terapkan 50 kg pakan limbah untuk 600 ekor ayam buras
KUB.
Upaya keberagaman inovasi mendorong terhadap
ketersediaan pangan, disamping untuk peningkatan pendapataan ekonomi
keluarga juga berkontribusi di dalam mengatasi masalah limbah, yang sampai saat
ini menjadikan problem di masyarakat dan lingkungan tutur beliau.
ASMANTOGA WIJIRAHAYU
Pada hari Selasa tanggal 17 September 2024, Paguyuban
KWT Wijirahayu, Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan mengadakan Pelatihan
Pemberdayaan Perempuan “ASMAN TOGA” Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga
di Pendopo Kalurahan Wijimulyo. Acara tersebut menghadirkan praktisi narasumber yang utama
yaitu Ibu Siti Rupingah Direktur Sari Jampi Pengasih, Kulon Progo.
Pelatihan ini menjadi spesial, karena
merupakan Pelatihan Pemberdayaan Perempuan pertama yang membahas tentang
Tanaman Obat Keluarga atau Biofarmaka, dengan menggunakan anggaran
kalurahan/desa yang 20 % untuk Ketahanan Pangan tahun anggaran 2024.
Dalam sambutannya Lurah Wijimulyo Ibu Sri
Trimaningsih, SE memberikan pesan, yang pertama agar peserta dapat mengikuti pelatihan dengan
seksama karena materi ini adalah usulan dari ibu-ibu peserta dari sekian banyak
usulan pemberdayaan yang masuk di Kalurahan Wijimulyo. Selanjutnya setelah pelatihan ini
tentunya untuk diterapkan dan diaplikasikan di masing-masing wilayah peserta.
Pesan yang kedua yaitu agar menyebarkan dan menyampaikan ke warga lainnya agar informasi
ilmu yang didapat cepat berkembang, selanjutnya akan diadakan evaluasi. Bilamana di lapangan dirasa bermanfaat untuk warga maka akan diadakan hal serupa
dengan materi yang berbeda tentunya.
Materi yang disampaikan selain teori juga terdapat praktek sederhana penanaman tanaman obat keluarga dalam polybag, dalam teori yang disampaikan oleh narasumber pertama Bapak Sudarmanto, S.PKP juga sebagai Koordinator BPP Nanggulan menyampaikan hal penyiapan lahan dan penanaman tanaman rimpang serta persiapan tanam. Setelah itu oleh narasumber utama yaitu Ibu Siti Rupingah membahas manfaat dan cara penyemaian toga serta praktek penanaman di polybag.
Peserta pelatihan ini di ikuti dari
berbagai unsur yaitu dari unsur kelompok Wanita tani yang tergabung dalam paguyuban kwt wijirahayu
serta dari unsur PKK kalurahan serta dari petani muda Perempuan kalurahan
Wijimulyo jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 orang.
Minggu, 18 Agustus 2024
DARI HOBI KITA BERBAGI
Slogan diatas disampaikan oleh
Narasumber PELATIHAN TEMATIK BUDIDAYA
ANGGREK di BPP Nanggulan. Dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 Agustus
2024, disampaikan oleh Bapak Supriyanto, S.Pd pengusaha Tanaman Hias (Anggrek) Azra Orchid Sleman, Yogyakarta.
Pelatihan sehari ini diikuti sejumlah peserta dari unsur perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kapanewon Nanggulan, petani milenial serta stakeholder Pertanian Nanggulan. Pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat di minati oleh peserta. Karena selain penyampaian materi teori yang menyenangkan dan menarik juga di tunjang dengan praktek budidaya, pemisahan rumpun anggrek dll.
Pelatihan ini merupakan proses pendidikan non formal yang berupaya memberdayakan petani untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya, sehingga dapat lebih berpartisipasi dalam pembangunan pertanian juga di latar belakangi adanya potensi yang sedang berkembang yaitu tumbuh dan berkembangnya obyek-obyek wisata yang ada di Kapanewon Nanggulan dan sekitarnya, sehingga petani atau pelaku utama tidak hanya sebagai penonton tetapi bisa berperan sebagai pemain di dalam dunia usaha pertanian.
Di akhir kegiatan pelatihan diadakan pembagian souvenir ke
peserta oleh Koordinator BPP Nanggulan berupa bibit anggrek "Dendro" yang
memiliki berbagai jenis varietas dengan bunga yang dapat bertahan lama. Anggrek ini
memiliki ciri khas batang dapat tumbuh tinggi dan memiliki daun di setiap ruasnya. Harapannya anggrek tersebut dapat dikembangkan di masing-masing peserta nantinya.
Kamis, 15 Agustus 2024
UPAYA PENGEMBALIAN POLA TANAM DAN TATA TANAM
Kalurahan Tanjungharjo Kapanewon Nanggulan mengadakan musyawarah percepatan pola tanam pada hari selasa tanggal 13 Agustus 2024. Musyawarah tersebut dihadiri Carik dan Ulu-ulu Kalurahan Tanjungharjo, BPP Nanggulan, PT Pupuk Indonesia, Distributor Mitra Tani Baru, Distributor CV Karya Tani, dukuh-dukuh Kalurahan Tanjungharjo, operator traktor, ketua maupun pengurus Kelompok Tani.
Pada kesempatan tersebut pembukaan dari Kalurahan Tanjungharjo diwakili oleh Bapak Carik Fajar Qurniawan. Kemudian sambutan dari Koordinator BPP Nanggulan Bapak Sudarmanto, S.PKP. Acara selanjutnya musyawarah. Ada 2 (dua) agenda pada pertemuan tersebut, yang pertama kesepakatan tentang tanggal olah tanah, sebar benih, dan tutup tanam, sedangkan yang kedua penjelasan tentang pupuk bersubsidi. Agenda pertama forum diserahkan kepada para ketua maupun pengurus kelompok tani untuk menentukan tanggal olah tanah, sebar benih, dan tutup tanam. Adapun tujuan dari kesepakatan tersebut adalah untuk mengembalikan pola tanam dan tata tanam di Kapanewon Nanggulan.
Diperoleh kesepakatan
antara lain Kalurahan Tanjungharjo dibagi 3 blok yaitu blok utara (sawah gede),
blok tengah (turus, klampis), dan blok selatan (sadang, kemukus). Sebar benih
dimulai tanggal 25-30 Agustus 2024, sedangkan untuk tutup tanam tanggal 30
September 2024. Sebar benih sebaiknya dilakukan secara serentak dalam satu
hamparan. Pemilihan benih padi diharapkan yang berlabel, tidak dibeli secara
online, dan tahan terhadap hama. Dalam hal perlindungan tanaman padi sebaiknya
dimulai dari persemaian, pengamatan rutin dan Gerakan Pengendalian (Gerdal)
sangat diperlukan. Adanya kewaspadaan terhadap tikus juga diperlukan dengan mengadakan
Gerdal tikus menggunakan emposan maupun bahan bakar. Pengendalian hama tersebut
berkoordinasi dengan petugas POPT (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan). Adanya ketetapan tersebut diharapkan masing-masing pengurus kelompok
tani agar menginformasikan kepada anggota-anggotanya dan mengkondisikan lahan
pertaniannya, juga untuk para operator traktor agar dapat menyesuaikan jadwal
tersebut.
Selanjutnya dibahas tentang pupuk bersubsidi yang disampaikan oleh
perwakilan PT Pupuk Indonesia. Disampaikan bahwa harga pupuk bersubsidi dapat
ditebus menggunakan KTP asli secara perseorangan maupun secara kolektif. PT
Pupuk Indonesia melalui distributor bersedia mendekatkan pupuk bersubsidi ke
petani untuk lebih memperlancar kebutuhan petani dapat melalui BumDes ataupun
lainnya. Untuk harga HET pupuk bersubsidi urea Rp. 2.250 dan NPK Rp. 2.300,-
dengan syarat pembelian utuh dalam kemasan 50 kg dan dilakukan pembelian di
kios secara chas tanpa hutang. Terkait dengan kuota pupuk bersubsidi di bulan
Mei ada penambahan kuota sebesar 100%. Maka dari itu diharapkan para petani agar dapat menebus pupuk bersubsidi
tersebut. Berdasarkan data dari PT Pupuk Indonesia bahwa di Kapanewon Nanggulan
khususnya Kalurahan Tanjungharjo masih cukup banyak petani belum menebus pupuk.
Terkait hal tersebut, diharapkan para pengurus kelompok tani untuk
mengkondisikan anggota-anggotanya agar segera melakukan penebusan pupuk
bersubsidi. Jika tidak segera diambil nama-nama petani tersebut dapat hilang
dari sistem. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi para kelompok tani.
Selasa, 23 Juli 2024
KADER PERTANIAN BPP NANGGULAN MAJU LOMBA KALPATARU TINGKAT PROPINSI DIY TH 2024
Pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2024 dilaksanakan verifikasi Calon Penerima Penghargaan Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2024. Calon penerima penghargaan Kalpataru adalah Ibu Yayuk Sri Purwanti yang diusulkan sebagai penerima kategori pembina Lingkungan Hidup dan juga merupakan penyuluh pertanian swadaya wilayah kalurahan Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Rangkaian acara verifikasi diawali dengan pembukaan ,sambutan selamat datang oleh Lurah Jatisarono dilanjutkan Sambutan ketua team verifikasi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi DIY. Selanjutnya adalah paparan calon penerima penghargaan Kalpataru, Pelaksanaan penilaian dan Pelepasan oleh Panewu Nanggulan yang di wakili oleh Pj Jawatan Kemakmuran.
Kegiatan ini dimulai dari deklarasi Kecamatan Nanggulan sebagai Kecamatan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang dilaksanakan Tanggal 29 Oktober tahun 2013. yang di prakarsai oleh Kelompok Tani Sri Jati, Bejaten, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Kiprahnya dimulai dari pembinaan kelompok tani terutama dalam budidaya pertanian sehat dan pengolahan sampah oleh ibu-ibu KWT Amrih Rahayu di beri nama pengolahan eco enzim disamping pembuatan pupuk organik padat dan cair sebagai POC (Pupuk Organik Cair) juga sebagai pembenah tanah dll.
Peran yang di lakukan oleh Bu Yayuk sebagai calon penerima penghargaan Kalpataru adalah mengalakkan keanekaragaman hayati sebagai pendukung pertanian ramah lingkungan, pendukung pertanian sehat diantaranya Gerakan penanaman Refugia, pengendalian hama tikus dengan tyto alba, pengembangan agensi hayati (Beauveria, Bassiana, PGPR dan Paini) dan mengaplikasikannya.
Dampak yang diperoleh adalah terkelolanya sampah ditingkat rumah tangga, mengurangi pemakaian peskim (pestisida kimia) dalam upaya pemberantasan hama dan penyakit tanaman, pemanfaatan limbah ternak dan limbah menjadi pupuk organik padat, Dampak Ekonomi mendukung tentang bela beli Kulon Progo,menekan pengeluaran rumah tangga,menambah income keluarga,dan mewujudkan ramah lingkungan yang berkelanjutan, sedang dampak sosial budaya menghasilkan produk pangan lokal yang sehat, berubahnya prilaku warga menjadi pelaku pertanian anorganik menjadi organik tertanamnya pola pikir Bela Beli Kulon Progo.