Pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2024 dilaksanakan verifikasi Calon Penerima Penghargaan Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2024. Calon penerima penghargaan Kalpataru adalah Ibu Yayuk Sri Purwanti yang diusulkan sebagai penerima kategori pembina Lingkungan Hidup dan juga merupakan penyuluh pertanian swadaya wilayah kalurahan Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Rangkaian acara verifikasi diawali dengan pembukaan ,sambutan selamat datang oleh Lurah Jatisarono dilanjutkan Sambutan ketua team verifikasi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi DIY. Selanjutnya adalah paparan calon penerima penghargaan Kalpataru, Pelaksanaan penilaian dan Pelepasan oleh Panewu Nanggulan yang di wakili oleh Pj Jawatan Kemakmuran.
Kegiatan ini dimulai dari deklarasi Kecamatan Nanggulan sebagai Kecamatan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang dilaksanakan Tanggal 29 Oktober tahun 2013. yang di prakarsai oleh Kelompok Tani Sri Jati, Bejaten, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Kiprahnya dimulai dari pembinaan kelompok tani terutama dalam budidaya pertanian sehat dan pengolahan sampah oleh ibu-ibu KWT Amrih Rahayu di beri nama pengolahan eco enzim disamping pembuatan pupuk organik padat dan cair sebagai POC (Pupuk Organik Cair) juga sebagai pembenah tanah dll.
Peran yang di lakukan oleh Bu Yayuk sebagai calon penerima penghargaan Kalpataru adalah mengalakkan keanekaragaman hayati sebagai pendukung pertanian ramah lingkungan, pendukung pertanian sehat diantaranya Gerakan penanaman Refugia, pengendalian hama tikus dengan tyto alba, pengembangan agensi hayati (Beauveria, Bassiana, PGPR dan Paini) dan mengaplikasikannya.
Dampak yang diperoleh adalah terkelolanya sampah ditingkat rumah tangga, mengurangi pemakaian peskim (pestisida kimia) dalam upaya pemberantasan hama dan penyakit tanaman, pemanfaatan limbah ternak dan limbah menjadi pupuk organik padat, Dampak Ekonomi mendukung tentang bela beli Kulon Progo,menekan pengeluaran rumah tangga,menambah income keluarga,dan mewujudkan ramah lingkungan yang berkelanjutan, sedang dampak sosial budaya menghasilkan produk pangan lokal yang sehat, berubahnya prilaku warga menjadi pelaku pertanian anorganik menjadi organik tertanamnya pola pikir Bela Beli Kulon Progo.