Rabu, 30 Oktober 2024
BIOPESTISIDA BANTUAN DITJEN SERELIA KEMENTAN
TASYAKURAN PANEN JAGUNG PERBENIHAN
Senin tanggal 28 Oktober 2024, diadakan tasyakuran Panen Jagung oleh PT Syngenta Seed Indonesia yang berlokasi di Gubuk/Brak Sawah Brangkal, Banyuroto, Nanggulan. Hadir dalam acara tersebut dari BPP Nanggulan yang diwakili oleh Bapak Sutanto dan Bapak Sutikno, perwakilan dari PT Syngenta Seed Indonesia, Perangkat Kalurahan Banyuroto, dukuh-dukuh wilayah Bulak Brangkal, Kelompok Tani Danurejo Brangkal, dan warga sekitar Bulak Brangkal.
Jenis jagung yang ditanam adalah Jagung Perbenihan kerjasama antara PT Syngenta dengan Kelompok Tani Danurejo, Padukuhan Brangkal, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan seluas 22ha. Acara dimulai dengan Pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, selanjutnya testimoni dari 3 orang petani KT Danurejo, Brangkal yang menanam Jagung perbenihan. Testimoni yang disampaikan yaitu sistem yang dilakukan petani meliputi penanaman, penyiraman, ketepatan waktu pemupukan, hingga pengendalian gulma secara rutin. Dengan sistem tersebut hasil panen menjadi lebih meningkat.
Acara selanjutnya adalah panen Jagung, dan diperoleh hasil panen sebanyak 8 kwintal per 1000m kering panen. Hasil panen jagung tersebut kemudian akan dibeli oleh PT Syngenta sesuai harga kontrak, saat ini kisaran harga Rp. 6.000,- sampai dengan Rp. 7.000,- per kilogram yang selanjutnya akan dijadikan benih kembali. Kerjasama PT Syngenta dengan Kelompok Tani Danurejo, Brangkal sudah berlangsung selama 5 tahun. Selain panen jagung, PT Syngenta juga memberikan bantuan pengerasan jalan sepanjang 200m. Harapan dari kerjasama ini adalah meningkatkan hasil panen jagung perbenihan untuk meningkatkan pendapatan petani.
Senin, 23 September 2024
Pemanfaatan Limbah Dapur untuk Pakan Ayam
Limbah dapur dapat menjadi salah satu
alternatif untuk menyediakan pakan ayam, di tengah keterbatasan bahan pakan dan
tingginya harga pakan saat ini. Dengan peluang memanfaatkan limbah dapur atau
limbah organik yang berasal dari hotel, petani/peternak di Padukuhan Sambiroto,
Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan dapat melipatgandakan pendapatan pokok
dengan memelihara ayam buras dalam hal ini menggunakan ayam KUB.
Ayam KUB adalah singkatan dari Ayam Kampung Unggul
Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang merupakan ayam
hasil seleksi genetik dari ayam kampung asli Indonesia. Adapun keunggulan dari
ayam KUB antara lain :
· * Produktivitas
telur lebih tinggi, yaitu sekitar 180 butir per tahun, dibandingkan ayam
kampung biasa yang hanya 50-100 butir per tahun.
· * Pertumbuhan
bobot yang lebih cepat yaitu mencapai 800-1000 gram dalam waktu 10 minggu, dibandingkan ayam kampung biasa yang mencapai 1 kilogram dalam 12 minggu.
· * Bobot
maksimal yang lebih cepat, yaitu dalam waktu 16-20 minggu.
Upaya yang dilakukan oleh Bapak Paimin menjadi
salah satu cara untuk menekan biaya pakan pada ayam KUB yang dimilikinya,
karena hampir 70 persen usaha peternakan biaya paling tinggi ada pada pakan.
Menurut beliau memelihara ayam ini sudah beberapa kali dilakukan, awalnya memelihara
DOC sejumlah 1.000 ekor yang sampai saat ini tinggal 600 ekor karena sudah laku
dibeli oleh pedagang atau masyarakat yang ingin memeliharanya, dengan
kisaran harga Rp. 30.000,- dengan bobot antara 8 - 9 ons per ekornya.
Dalam teknik pemberian pakan, yang diterapkan
adalah mengolah limbah dapur yang berasal dari hotel dengan digiling terlebih
dahulu kemudian diberikan ke ternak ayam. Waktu pemberian pakan sebanyak 2 kali
dalam sehari yaitu pagi sebelum jam 07.00 WIB dan sore kisaran jam 16.00 WIB.
Dosis pakan yang beliau terapkan 50 kg pakan limbah untuk 600 ekor ayam buras
KUB.
Upaya keberagaman inovasi mendorong terhadap
ketersediaan pangan, disamping untuk peningkatan pendapataan ekonomi
keluarga juga berkontribusi di dalam mengatasi masalah limbah, yang sampai saat
ini menjadikan problem di masyarakat dan lingkungan tutur beliau.
ASMANTOGA WIJIRAHAYU
Pada hari Selasa tanggal 17 September 2024, Paguyuban
KWT Wijirahayu, Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan mengadakan Pelatihan
Pemberdayaan Perempuan “ASMAN TOGA” Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga
di Pendopo Kalurahan Wijimulyo. Acara tersebut menghadirkan praktisi narasumber yang utama
yaitu Ibu Siti Rupingah Direktur Sari Jampi Pengasih, Kulon Progo.
Pelatihan ini menjadi spesial, karena
merupakan Pelatihan Pemberdayaan Perempuan pertama yang membahas tentang
Tanaman Obat Keluarga atau Biofarmaka, dengan menggunakan anggaran
kalurahan/desa yang 20 % untuk Ketahanan Pangan tahun anggaran 2024.
Dalam sambutannya Lurah Wijimulyo Ibu Sri
Trimaningsih, SE memberikan pesan, yang pertama agar peserta dapat mengikuti pelatihan dengan
seksama karena materi ini adalah usulan dari ibu-ibu peserta dari sekian banyak
usulan pemberdayaan yang masuk di Kalurahan Wijimulyo. Selanjutnya setelah pelatihan ini
tentunya untuk diterapkan dan diaplikasikan di masing-masing wilayah peserta.
Pesan yang kedua yaitu agar menyebarkan dan menyampaikan ke warga lainnya agar informasi
ilmu yang didapat cepat berkembang, selanjutnya akan diadakan evaluasi. Bilamana di lapangan dirasa bermanfaat untuk warga maka akan diadakan hal serupa
dengan materi yang berbeda tentunya.
Materi yang disampaikan selain teori juga terdapat praktek sederhana penanaman tanaman obat keluarga dalam polybag, dalam teori yang disampaikan oleh narasumber pertama Bapak Sudarmanto, S.PKP juga sebagai Koordinator BPP Nanggulan menyampaikan hal penyiapan lahan dan penanaman tanaman rimpang serta persiapan tanam. Setelah itu oleh narasumber utama yaitu Ibu Siti Rupingah membahas manfaat dan cara penyemaian toga serta praktek penanaman di polybag.
Peserta pelatihan ini di ikuti dari
berbagai unsur yaitu dari unsur kelompok Wanita tani yang tergabung dalam paguyuban kwt wijirahayu
serta dari unsur PKK kalurahan serta dari petani muda Perempuan kalurahan
Wijimulyo jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 orang.
Minggu, 18 Agustus 2024
DARI HOBI KITA BERBAGI
Slogan diatas disampaikan oleh
Narasumber PELATIHAN TEMATIK BUDIDAYA
ANGGREK di BPP Nanggulan. Dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 Agustus
2024, disampaikan oleh Bapak Supriyanto, S.Pd pengusaha Tanaman Hias (Anggrek) Azra Orchid Sleman, Yogyakarta.
Pelatihan sehari ini diikuti sejumlah peserta dari unsur perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kapanewon Nanggulan, petani milenial serta stakeholder Pertanian Nanggulan. Pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat di minati oleh peserta. Karena selain penyampaian materi teori yang menyenangkan dan menarik juga di tunjang dengan praktek budidaya, pemisahan rumpun anggrek dll.
Pelatihan ini merupakan proses pendidikan non formal yang berupaya memberdayakan petani untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya, sehingga dapat lebih berpartisipasi dalam pembangunan pertanian juga di latar belakangi adanya potensi yang sedang berkembang yaitu tumbuh dan berkembangnya obyek-obyek wisata yang ada di Kapanewon Nanggulan dan sekitarnya, sehingga petani atau pelaku utama tidak hanya sebagai penonton tetapi bisa berperan sebagai pemain di dalam dunia usaha pertanian.
Di akhir kegiatan pelatihan diadakan pembagian souvenir ke
peserta oleh Koordinator BPP Nanggulan berupa bibit anggrek "Dendro" yang
memiliki berbagai jenis varietas dengan bunga yang dapat bertahan lama. Anggrek ini
memiliki ciri khas batang dapat tumbuh tinggi dan memiliki daun di setiap ruasnya. Harapannya anggrek tersebut dapat dikembangkan di masing-masing peserta nantinya.
Kamis, 15 Agustus 2024
UPAYA PENGEMBALIAN POLA TANAM DAN TATA TANAM
Kalurahan Tanjungharjo Kapanewon Nanggulan mengadakan musyawarah percepatan pola tanam pada hari selasa tanggal 13 Agustus 2024. Musyawarah tersebut dihadiri Carik dan Ulu-ulu Kalurahan Tanjungharjo, BPP Nanggulan, PT Pupuk Indonesia, Distributor Mitra Tani Baru, Distributor CV Karya Tani, dukuh-dukuh Kalurahan Tanjungharjo, operator traktor, ketua maupun pengurus Kelompok Tani.
Pada kesempatan tersebut pembukaan dari Kalurahan Tanjungharjo diwakili oleh Bapak Carik Fajar Qurniawan. Kemudian sambutan dari Koordinator BPP Nanggulan Bapak Sudarmanto, S.PKP. Acara selanjutnya musyawarah. Ada 2 (dua) agenda pada pertemuan tersebut, yang pertama kesepakatan tentang tanggal olah tanah, sebar benih, dan tutup tanam, sedangkan yang kedua penjelasan tentang pupuk bersubsidi. Agenda pertama forum diserahkan kepada para ketua maupun pengurus kelompok tani untuk menentukan tanggal olah tanah, sebar benih, dan tutup tanam. Adapun tujuan dari kesepakatan tersebut adalah untuk mengembalikan pola tanam dan tata tanam di Kapanewon Nanggulan.
Diperoleh kesepakatan
antara lain Kalurahan Tanjungharjo dibagi 3 blok yaitu blok utara (sawah gede),
blok tengah (turus, klampis), dan blok selatan (sadang, kemukus). Sebar benih
dimulai tanggal 25-30 Agustus 2024, sedangkan untuk tutup tanam tanggal 30
September 2024. Sebar benih sebaiknya dilakukan secara serentak dalam satu
hamparan. Pemilihan benih padi diharapkan yang berlabel, tidak dibeli secara
online, dan tahan terhadap hama. Dalam hal perlindungan tanaman padi sebaiknya
dimulai dari persemaian, pengamatan rutin dan Gerakan Pengendalian (Gerdal)
sangat diperlukan. Adanya kewaspadaan terhadap tikus juga diperlukan dengan mengadakan
Gerdal tikus menggunakan emposan maupun bahan bakar. Pengendalian hama tersebut
berkoordinasi dengan petugas POPT (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan). Adanya ketetapan tersebut diharapkan masing-masing pengurus kelompok
tani agar menginformasikan kepada anggota-anggotanya dan mengkondisikan lahan
pertaniannya, juga untuk para operator traktor agar dapat menyesuaikan jadwal
tersebut.
Selanjutnya dibahas tentang pupuk bersubsidi yang disampaikan oleh
perwakilan PT Pupuk Indonesia. Disampaikan bahwa harga pupuk bersubsidi dapat
ditebus menggunakan KTP asli secara perseorangan maupun secara kolektif. PT
Pupuk Indonesia melalui distributor bersedia mendekatkan pupuk bersubsidi ke
petani untuk lebih memperlancar kebutuhan petani dapat melalui BumDes ataupun
lainnya. Untuk harga HET pupuk bersubsidi urea Rp. 2.250 dan NPK Rp. 2.300,-
dengan syarat pembelian utuh dalam kemasan 50 kg dan dilakukan pembelian di
kios secara chas tanpa hutang. Terkait dengan kuota pupuk bersubsidi di bulan
Mei ada penambahan kuota sebesar 100%. Maka dari itu diharapkan para petani agar dapat menebus pupuk bersubsidi
tersebut. Berdasarkan data dari PT Pupuk Indonesia bahwa di Kapanewon Nanggulan
khususnya Kalurahan Tanjungharjo masih cukup banyak petani belum menebus pupuk.
Terkait hal tersebut, diharapkan para pengurus kelompok tani untuk
mengkondisikan anggota-anggotanya agar segera melakukan penebusan pupuk
bersubsidi. Jika tidak segera diambil nama-nama petani tersebut dapat hilang
dari sistem. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi para kelompok tani.
Selasa, 23 Juli 2024
KADER PERTANIAN BPP NANGGULAN MAJU LOMBA KALPATARU TINGKAT PROPINSI DIY TH 2024
Pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2024 dilaksanakan verifikasi Calon Penerima Penghargaan Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2024. Calon penerima penghargaan Kalpataru adalah Ibu Yayuk Sri Purwanti yang diusulkan sebagai penerima kategori pembina Lingkungan Hidup dan juga merupakan penyuluh pertanian swadaya wilayah kalurahan Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Rangkaian acara verifikasi diawali dengan pembukaan ,sambutan selamat datang oleh Lurah Jatisarono dilanjutkan Sambutan ketua team verifikasi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi DIY. Selanjutnya adalah paparan calon penerima penghargaan Kalpataru, Pelaksanaan penilaian dan Pelepasan oleh Panewu Nanggulan yang di wakili oleh Pj Jawatan Kemakmuran.
Kegiatan ini dimulai dari deklarasi Kecamatan Nanggulan sebagai Kecamatan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang dilaksanakan Tanggal 29 Oktober tahun 2013. yang di prakarsai oleh Kelompok Tani Sri Jati, Bejaten, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Kiprahnya dimulai dari pembinaan kelompok tani terutama dalam budidaya pertanian sehat dan pengolahan sampah oleh ibu-ibu KWT Amrih Rahayu di beri nama pengolahan eco enzim disamping pembuatan pupuk organik padat dan cair sebagai POC (Pupuk Organik Cair) juga sebagai pembenah tanah dll.
Peran yang di lakukan oleh Bu Yayuk sebagai calon penerima penghargaan Kalpataru adalah mengalakkan keanekaragaman hayati sebagai pendukung pertanian ramah lingkungan, pendukung pertanian sehat diantaranya Gerakan penanaman Refugia, pengendalian hama tikus dengan tyto alba, pengembangan agensi hayati (Beauveria, Bassiana, PGPR dan Paini) dan mengaplikasikannya.
Dampak yang diperoleh adalah terkelolanya sampah ditingkat rumah tangga, mengurangi pemakaian peskim (pestisida kimia) dalam upaya pemberantasan hama dan penyakit tanaman, pemanfaatan limbah ternak dan limbah menjadi pupuk organik padat, Dampak Ekonomi mendukung tentang bela beli Kulon Progo,menekan pengeluaran rumah tangga,menambah income keluarga,dan mewujudkan ramah lingkungan yang berkelanjutan, sedang dampak sosial budaya menghasilkan produk pangan lokal yang sehat, berubahnya prilaku warga menjadi pelaku pertanian anorganik menjadi organik tertanamnya pola pikir Bela Beli Kulon Progo.
Kamis, 18 Juli 2024
STUDI TIRU KELOMPOK TANI DAN KELOMPOK WANITA TANI TANJUNGGUNUNG KALURAHAN TANJUNGHARJO
Minggu, tanggal 7 Juli 2024 Kelompok Tani (KT) Sarwo Dadi dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Mulyo Padukuhan Tanjunggunung, Kalurahan Tanjungharjo, Kapanewon Nanggulan melaksanakan studi tiru ke Lumbung Mataraman yang berlokasi di Desa Wisata Among Kismo Padukuhan Bendung, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunung Kidul. Diikuti oleh 24 orang dari KT Sarwo Dadi dan 4 orang dari KWT Ngudi Mulyo. Kegiatan tersebut juga didukung oleh pihak Kalurahan, dalam hal ini diikuti oleh Bapak Lurah Kalurahan Tanjungharjo yaitu Bapak Suyadi dan Ulu-ulu Bapak Budi Raharjo. Selain itu didukung oleh BPP Nanggulan yang diwakili Koordinator BPP yaitu Bapak Sudarmanto dan PPL Pendamping Ibu Meda Febyastri, S. Pt. Adapun tujuan studi tiru ini adalah untuk ngangsu kawruh sama-sama belajar berbagai hal di Lumbung Mataraman.
Sekitar pukul 10.30 rombongan Kelompok Tani sampai
di lokasi Lumbung Mataraman, kemudian disambut oleh Ketua Gapoktan yaitu Bapak
Supardi. Kemudian beliau menjelaskan tentang awal mula sampai Lumbung Mataraman
terbentuk sambil berkeliling lokasi. Luas lahan Lumbung Mataraman sekitar 1,5
ha merupakan tanah kas desa yang ditanami berbagai jenis tanaman sayuran dan
buah. Selain tanaman, juga terdapat ternak domba yang dipadukan dengan
pengolahan Pupuk Organik Padat (POP), Pupuk Organik Cair (POC), dan Fermentasi Pakan.
Sistem pengairan yang digunakan untuk mengairi lahan menggunakan sumur bor,
sprinkle air, dan dipping. Sedangkan sistem penanaman yang diterapkan dalam 1
lahan yaitu tanam 1 komoditas tanaman dan tumpang sari. Lahan tersebut dikelola
oleh Gapoktan, yang terdiri dari 10 Kelompok Tani (KT) dan 9 Kelompok Wanita
Tani (KWT) dimana masing-masing kelompok tersebut aktif dalam pengolahan,
perawatan tanaman sampai dengan pemasaran hasil pertanian.
Selanjutnya rombongan diterima dengan baik oleh
Bapak Lurah Semin yaitu Bapak Didik Rubiyanto beserta staff. Dalam kesempatan
tersebut beliau menjelaskan tentang bagaimana pengelolaan dana desa untuk
pengembangan pertanian sebagai prioritas, kerjasama antar berbagai pihak, bantuan-bantuan
yang pernah diperoleh, serta pengelolaan Lumbung Mataraman. Banyak
motivasi-motivasi yang diberikan oleh Bapak Lurah Semin. Beliau menekankan
perlu adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga dengan
sendirinya memiliki kesadaran untuk mengembangkan pertanian. Setelah SDM
meningkat, bantuan demi bantuan datang dengan sendirinya dari berbagai pihak.
Selasa, 18 Juni 2024
2 TAHUN BERTURUT-TURUT KAPANEWON NANGGULAN MENJADI SANG JUARA LCM
Hari Rabu tanggal 12 Juni 2024, diadakan Lomba Cipta Menu Pangan Lokal B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) tahun 2024. Acara tersebut dilaksanakan di UPT Penyuluhan Pertanian Wates. Lomba Cipta Menu (LCM) diikuti oleh peserta-peserta dari 12 Kapanewon, yaitu Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan, Girimulyo, Sentolo, Pengasih, Lendah, Galur, Panjatan, Wates, Kokap, dan Temon. Peserta LCM berasal dari unsur PKK Kapanewon didampingi dari Kapanewon, Kalurahan, Puskesmas, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) masing-masing Kapanewon.
LCM tahun ini mengambil tema Lunchbox untuk acara rapat dengan bahan dasar sumber karbohidrat selain beras dan terigu dan turunannya atau yang berasal dari pangan lokal seperti ubi kayu rengganis, uwi, mbili, suweg, talas/kimpul, jagung, canthel, dan ubi jalar. Sedangkan untuk snack menggunakan bahan lokal, non beras, dan non terigu. Adapun standar nilai gizi lunchbox sekitar 600-700 kkal, dan nilai gizi snack sekitar 200 kkal. Kisaran harga jual dari paket Lunchbox adalah Rp. 30.000,00 - Rp. 50.000,00 yang meliputi harga lunchbox, snack, dan minum. Saat penilaian peserta menyiapkan 2 paket Lunchbox dan 2 paket snack.
PKK Kapanewon Nanggulan yang diketuai Ibu Panewu Tri Widayati menunjuk PKK Kalurahan Kembang untuk maju mewakili Kapanewon Nanggulan dalam Lomba Cipta Menu (LCM) Pangan B2SA. Selanjutnya PKK Kalurahan Kembang mengajukan 4 (empat) orang peserta antara lain Ibu Lurah Sudarini, Ibu Etty Wulandari, Ibu Umi Cholifah, dan Ibu Siti Nur Hasanah. Didukung pengurus PKK Kapanewon Nanggulan Ibu Maryati dan ketua PKK Pokja 3 Ibu Hermawati. Dalam persiapannya, peserta lomba diberi pengarahan dan pendampingan dari Bapak Sudarmanto, S.PKP dan Ibu Meda Febyastri, S.Pt yang merupakan Koordinator dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Nanggulan. Pengarahan yang disampaikan meliputi teknis lomba, persiapan menu, analisis gizi, dan analisis harga. Selain itu peserta juga dibantu oleh Bapak Wartono dari Puskesmas Nanggulan yang membantu dalam hal analisis gizi.
Kapanewon Nanggulan memberi nama paket Lunchboxnya “PUSPA HANA”. Puspa yang artinya Kembang dan Hana yang berarti kegembiraan, kebahagiaan, sehingga diharapkan menu di dalam paket Lunchbox dari Kalurahan Kembang ini dapat memberikan kegembiraan dan kebahagiaan bagi konsumennya. Pada kesempatan tersebut menu Lunchbox yang ditampilkan berasal dari beberapa sumber nutrisi, antara lain sumber karbohidrat dengan nama masakan SAUJA (Sawut Ubi Jagung), sumber protein hewani TUMISLE LOMERJO (Tumis Lele Lombok Merah Ijo), protein nabati ROTADACE (Rolade Tahu Daun Pace), sayuran SADALABON (Sayur Daun Labu Rebon), dan sumber vitamin JUS GALANG (Mangga Bunga Telang). Sedangkan menu Snack antara lain SCHOTIN (Schotel Patin), PILASINAGA (Pie Labu Siam Buah Naga), dan air minum AirKu. Setelah melalui proses perhitungan, diperoleh harga jual dari Paket Lunchbox rapat sebesar Rp. 23.000,00 dan Snack dengan harga Rp. 12.000,00 sehingga total harga jual Paket Lunchbox dan Snack “PUSPA HANA” adalah seharga Rp. 35.000,00.
Pada
kesempatan tersebut Kapanewon Nanggulan memperoleh nilai tertinggi dengan total
nilai 76,93 sehingga berhasil memperoleh Juara I dalam Lomba Cipta Menu (LCM)
Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Tingkat Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2024. Peserta memperoleh hadiah kejuaraan sebesar Rp. 5.000.000,00 dan
piala dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. Kejuaraan ini
merupakan kali kedua bagi Kapanewon Nanggulan, tahun lalu tepatnya tahun 2023
Kapanewon Nanggulan berhasil memperoleh Juara II Tingkat Kabupaten Kulon Progo.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerjasama semua pihak antara lain
kerjasama antar peserta, kerjasama antara peserta dengan Kapanewon, Kalurahan,
PKK, dan kerjasama peserta dengan BPP dan Puskesmas. Semua unsur tersebut
saling berkaitan dan saling mendukung, bekerja secara sendiri-sendiri tidak
dapat memperoleh hasil yang optimal.
Diharapkan
ke depannya pemenang Lomba Cipta Menu (LCM) dapat menyediakan paket Lunchbox
makan siang tersebut untuk Kalurahan, Kapanewon, maupun Kabupaten dengan
berbasis pangan lokal yang B2SA, selain itu juga dapat mengurus Mbiz sebagai
salah satu syarat transaksi kedinasan.
VERIFIKASI LAPANGAN LOMBA PEMBANGUNAN PERTANIAN KATEGORI PENYULUH BERPRESTASI
Menindaklanjuti Permentan No 13 Tahun 2011 tentang
Pedoman Penilaian Penyuluh Pertanian Teladan yang dilatarbelakangi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 yang berisi tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan mengamanatkan bahwa
penyelenggaraan penyuluhan menjadi wewenang dan tanggungjawab Pemerintah dan
Pemerintah Daerah. Wewenang dan tanggungjawab Pemerintah tersebut diwujudkan
antara lain dengan menyelenggarakan penyuluhan pertanian yang meliputi
aspek-aspek penataan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan
prasarana, serta pembiayaan penyuluhan pertanian.
Penataan ketenagaan penyuluhan pertanian diperlukan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh pertanian dalam melaksanakan pembangunan pertanian guna mendorong pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyuluh Pertanian yang dapat menunjukkan prestasi
kerja yang baik dalam melaksanakan program pembangunan pertanian, maka perlu
diberikan penghargaan sebagai Penyuluh Pertanian Teladan. Pemberian penghargaan
tersebut ditujukan untuk meningkatkan motivasi penyuluh pertanian dalam
melaksanakan kegiatan penyuluh pertanian.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan evaluasi
penyuluh pertanian berprestasi di tingkat Kapanewon. Balai Penyuluh Pertanian
(BPP) Kapanewon Nanggulan menunjuk saudari Meda Febyastri, S.Pt PPPK Ahli
Pertama Penyuluh Pertanian untuk mengikuti Verifikasi Lapangan Lomba
Pembangunan Pertanian Tingkat Kabupaten Kulon Progo Kategori Penyuluh Pertanian
tahun 2024 pada hari Rabu tanggal 05 Juni 2024.
Verifikasi tersebut dimulai pukul 13.00 bertempat
di ruangan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kapanewon Nanggulan. Dimulai dengan
sambutan dari Bapak Sudarmanto, S.PKP selaku Koordinator BPP Nanggulan.
Selanjutnya sambutan dari tim Juri. Adapun tim Juri Verifikasi diketuai Kepala Bidang
Penyuluhan dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon
Progo yaitu Ibu RR Heni Hernawati, SP. M.Si. Dalam kesempatan tersebut beliau
menyampaikan bahwa verifikasi ini bertujuan untuk mengevaluasi
kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan oleh penyuluh
pertanian. Tim juri lainnya yaitu Ibu Rinanti Chandra Rukmi, M.Si, Ibu Intar
Isnani, SP dan Dwi Pitriyani, A.Md.
Verifikasi diawali dengan pemaparan Identitas
Calon Penyuluh Pertanian Berprestasi. Setelah itu memaparkan kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan oleh penyuluh pertanian. Adapun aspek-aspek penilaian
calon Penyuluh Pertanian Berprestasi antara lain :
1.
Kegiatan
Persiapan Penyuluhan Pertanian, yang meliputi :
a.
Identifikasi
Potensi Wilayah.
b.
Penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian.
c.
Penyusunan
Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian.
2.
Kegiatan
Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, meliputi :
a.
Penyusunan
materi penyuluhan pertanian, baik dalam bentuk cetakan maupun elektronik.
b.
Perencanaan
dan penerapan metoda penyuluhan pertanian, meliputi :
-
Kunjungan/tatap
muka perseorangan/Kelompok Tani/Gapoktan/Massal.
-
Melakukan
uji coba lapangan.
-
Demonstrasi
cara dan hasil (demplot/demfarm/demarea).
-
Melaksanakan
kegiatan/temu-temu (wicara, lapang, teknologi, teknis, karya, usaha, tugas dan
mimbar sarasehan).
- Memfasilitasi
forum penyuluhan pedesaan/magang/widyawisata/karyawisata/study
banding/pameran/kursus.
c.
Menumbuhkan/mengembangkan
kelembagaan petani, meliputi :
-
Menumbuhkan
dan mengembangkan Kelompok Tani/Gapoktan/Asosiasi/Korporasi (Badan Usaha Milik
Petani).
-
Meningkatkan
kelas kemampuan kelompok (Lanjut/Madya/Utama).
-
Memfasilitasi
terjalinnya kemitraan usaha petani.
3.
Kegiatan
Evaluasi dan Pelaporan Penyuluhan Pertanian, yaitu Evaluasi pelaksanaan
penyuluhan pertanian.
Setelah pemaparan dari penyuluh pertanian selesai dilanjutkan dengan tanggapan
dari tim Juri yang berisi masukan-masukan maupun saran-saran yang bersifat
membangun dan mendorong ke arah yang lebih baik lagi. Diharapkan penyuluh pertanian dapat
melengkapi aspek-aspek penilaian yang telah dipaparkan, tetap melanjutkan dan
meningkatkan kegiatan-kegiatan penyuluhan yang dilakukan. Selanjutnya, acara
verifikasi ditutup dengan doa dan selesai pukul 15.00 WIB.
KUNJUNGAN LAPANGAN KE ASOSIASI PETANI ORGANIK BOYOLALI
Tanggal 8 Mei 2024 BPP Nanggulan dan BPP Galur bersama perwakilan
dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo serta petani-petani
Kapanewon Nanggulan dan Kapanewon Galur mengadakan Kunjungan Lapang dalam
Rangka Pengembangan Wawasan Agrobisnis Beras Khusus ke Asosiasi Petani Organik
Boyolali (APOB) yang berada di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa
Tengah.
Adapun peserta Kunjungan Lapang terdiri dari BPP
Nanggulan sebanyak 3 orang; BPP Galur 1 orang; Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Kulon Progo terdiri dari Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Bidang
Sekretariat/Keuangan 1 orang, Bidang Sekretariat/Perencanaan 1 org, Bidang
Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 10 orang,
Bidang Penyuluhan dan Prasarana Pertanian 1 orang, Bidang Sarana dan
Pengembangan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 1 org, THL 3
orang; Pengusaha Penggilingan 1 orang; petani Kapanewon Nanggulan 14 orang; dan
petani Kapanewon Galur 3 orang.
Kunjungan Lapang ini merupakan Kegiatan
Pengembangan Kearifan Lokal dan Potensi Budaya Sub Kegiatan Pengembangan Sistem
Pertanian Tradisional yang berasal dari Anggaran Dana Keistimewaan (DANAIS). Di
tahun 2024 akan melaksanakan pengembangan kawasan padi Menor seluas 150 Ha, yang
akan dilaksanakan di Kapanewon Nanggulan dan Kapanewon Galur. Kelompok-Kelompok
Tani akan mendapat bantuan padi Menor, pupuk organik dan silika cair. Dimana
padi lokal Menor cenderung ke pertanian organik dan merupakan padi lokal
Kabupaten Kulon Progo yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Tujuan diadakannya kunjungan ini adalah untuk
mengetahui tentang kegiatan khususnya di lingkungan Kecamatan Sawit, tentang Asosiasi
Petani Organik Boyolali (APOB), budidaya pertanian organik, setelah pasca panen
sampai proses pengolahan beras khusus serta menambah pengetahuan tentang
pensertifikatan beras organik.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Juliwati, S.P,
M.M.A memberi sambutan mewakili Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon
Progo. Kemudian dilanjutkan penyampaian materi-materi oleh Bapak Gunawan
Andriyanta, S.Pt, M.Si mewakili Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, Bapak
Sugimin, STP mewakili BPP Kecamatan Sawit, dan Bapak Murbowo mewakili Asosiasi
Petani Organik Boyolali (APOB).
Banyak hal yang disampaikan oleh
pemateri-pemateri, mulai dari teknologi budidaya, perlakuan panen, pasca panen dan
proses pengajuan sertifikasi beras organik. Hal yang ditekankan oleh Ketua
Asosiasi Petani Organik Boyolali adalah pada prosedur pertanian organik secara
satu pintu sehingga mempermudah dalam pengkoordinasian.
Dari hasil kunjungan lapang tersebut, Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo berencana akan membentuk Asosiasi
Petani Organik tingkat Kabupaten Kulon Progo yang melibatkan petani-petani
maupun pengusaha penggilingan dan pedagang beras organik.
Sabtu, 11 Mei 2024
KUNJUNGAN STUDI TIRU GAPOKTAN SUMBER MAKMUR DI KT SRIJATI, BEJATEN, JATISARONO
Selasa, 7 Mei 2024 rombongan Gapoktan Sumber Makmur dari Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates melakukan kunjungan studi tiru di Kelompok Tani Srijati, Bejaten, Jatisarono. Rombongan dari Gapoktan disertai oleh Jawatan Kemakmuran Kapanewon Wates, Lurah Kalurahan Wates, Beserta ulu-ulunya, tidak lupa Koordinator BPP Kapanewon Wates dan penyuluh pendampingnya juga ikut serta dalam kunjungan tersebut.
Rabu, 17 April 2024
Senin, 25 Maret 2024
Menor Unggulan Kulon Progo
Hari Jumat tanggal 8 Maret 2024
diadakan sosialisasi padi lokal menor. Sosialisasi tersebut diadakan di
Kelompok Tani Tegalrejo, Tegalsari, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo. Hadir
dalam sosialisasi 2 Kelompok Tani calon penerima bantuan padi lokal menor yaitu
KT Sari Bumi, Krinjing, Wijimulyo dan KT Tegalrejo, Tegalsari, Wijimulyo, Nanggulan.
Masing-masing kelompok tani mengundang 25 anggota sehingga terdapat 50 anggota
peserta sosialisasi. Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber Dinas Pertanian
dan Pangan Kabupaten Kulon Progo dari Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman
Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Prolin
TPH-Bun) yang diwakili Ibu Sumaryatun, Bapak Udiarto Iswaluyo beserta staff, BPP
Nanggulan, pihak Kalurahan Wijimulyo Bapak Sabari, dukuh Krinjing dan dukuh
Tegalsari yaitu Bapak Sukirdi dan Bapak Budi Prasojo.
Padi lokal menor merupakan padi
varietas unggul Kabupaten Kulon Progo yang sudah disahkan oleh Kementan tahun
2021, sehingga perlu dikembangkan dan disebarluaskan. Terdapat 23 Kelompok Tani
calon penerima bantuan padi lokal menor di wilayah Kapanewon Nanggulan yang
tersebar di 6 Kalurahan antara lain :
1. Kalurahan Kembang (KT Ayem, Pundak
I; KT Tani Maju, Wiyu; KT Tani Makmur, Boto VIII; KT Sido Makmur, Pundak III)
2. Kalurahan Jatisarono (KT Subur
Makmur, Krinjing II; KT Tegal Mulyo, Grubug; KT Srijati, Bejaten; KT Ngudi
Makmur, Krinjing III; KT Sri Mulyo, Karang; KT Ngudi Rukun, Jatingarang Kidul,
KT Margo Rukun, Janti XII)
3. Kalurahan Wijimulyo (KT Tegal Rejo,
Tegalsari; KT Sari Bumi, Krinjing)
4. Kalurahan Tanjungharjo (KT Manunggal
Karya, Klajuran; KT STP Margo Rukun, Kemukus; KT Margo Rukun, Turus; KT Margo
Santoso, Sadang; KT Ngudi Lestari, Sadang)
5. Kalurahan Donomulyo (KT KT Mekar Mulyo,
Penjalin; KT Marsudi Makmur, Jambon; KT Ngudi Raharjo, Dukuh)
6. Kalurahan Banyuroto (KT Gotro,
Gayam; KT Amrih Makmur, Gendol)
Program bantuan padi
lokal menor yang akan diberikan antara lain benih padi menor sebanyak 25 kg/ha, pupuk organik 1 ton/ha,
silica 5 liter/ha, serta bimbingan teknis budidaya padi lokal menor. Dinas
Pertanian dan Pangan Kulon Progo menyampaikan tujuan sosialisasi berupa
teknis-teknis budidaya tanaman padi lokal menor mulai dari pembenihan,
pengolahan tanah, pemupukan, penyiangan dan perawatan, pengendalian hama penyakit,
perlakuan saat panen dan pasca panen. Sedangkan dari BPP Nanggulan menyampaikan
tentang pupuk bersubsidi, pengenalan sampai pemasaran varietas padi lokal menor.
Produksi varietas padi lokal menor
tidak kalah dengan varietas padi yang lain. Perlu diketahui bahwa potensi hasil
varietas padi lokal menor bisa mencapai 8-9ton/ha, dimana hasil tersebut
termasuk tinggi. Selain itu keuntungan menanam padi lokal menor antara lain
irit dalam penggunaan pupuk, tahan di lahan yang kering, serta memiliki rasa
nasi yang enak, pulen dan wangi.
Setelah mengetahui keunggulan dan
teknik budidaya padi lokal menor, petani dengan senang hati menanam padi
tersebut. Dengan adanya sosialisasi, petani mengetahui cara mengantisipasi padi
menor yang sering rubuh yaitu dengan memperbanyak pupuk organik dan mengurangi
pupuk kimia serta mengurangi penggunaan air di lahan. Harapan kedepan
diharapkan bantuan padi lokal menor dapat dikembangkan di seluruh Kapanewon di
Kabupaten Kulon Progo.
Minggu, 11 Februari 2024
RAT INDIKATOR AKTIF GAPOKTAN TANJUNG LESTARI, NANGGULAN
Tanggal 6 Februari 2024 kemarin, Gapoktan Tanjung Lestari Kalurahan Tanjungharjo melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun 2023. RAT ini merupakan pertanggungjawaban ketua Gapoktan terhadap anggota-anggotanya. Anggota-anggota Gapoktan merupakan ketua-ketua Kelompok Tani yang berjumlah 12 Kelompok Tani (KT), antara lain KT Manunggal Karya, KT Maju Makmur, KT Sido Asri, KT Margo Rukun, KT Ngudi Subur, KT Maju Trisno, KT Karya Tani, KT Sarwo Dadi, KT STP Margo Rukun, KT Sumber Mulyo, KT Ngudi Lestari, dan KT Margo Santoso.
Minggu, 04 Februari 2024
PENYALURAN CPP KPM BPP NANGGULAN LANCAR
Berdasarkan Peraturan Presiden No 125 tahun 2022, bahwa penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah termasuk dalam pelaksanaan pemberian bantuan pangan untuk menanggulangi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, bencana sosial dan atau keadaan darurat.
Dinas Pertanian dan Pangan melalui Bidang Ketahanan Pangan, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Nanggulan bersama Babinsa dan Babinkamtibmas Nanggulan mengawal penyaluran bantuan pangan beras tersebut.
Penyaluran bantuan pangan beras Kapanewon Nanggulan berjalan lancar, tertib, dan kondisi beras dalam keadaan baik.