- Persiapan Lahan : pengolahan tanah secara sempurna
- Sebarkan bahan organik dan benamkan gulma : efisiensi penggunaan pupuk organik sekitar 30 %
- Bajak menggunakan traktor, ternak, atau cangkul
- Setelah lahan digenangi dan tanah lunak, jadikan melumpur
- Ratakan lahan
- Gali saluran di pinggir untuk drainase
- Seleksi benih :
- Buat larutan garam dengan perbandingan air : 5 liter + garam : 600 gram
- Uji larutan dengan telur fertil sampai melayang / terapung
- Masukkan benih ke dalam larutan, kemudian diaduk
- Benih yang melayang / terapung dibuang
- Benih yang bernas (tenggelam) dicuci, kemudian masukkan ke dalam karung
- Rendam benih selam sehari semalam
- Tiriskan benih dalam tempat lembab
- Benih siap disemaikan
- Persemaian :
- Buat bedengan persemaian dengan lebar 1 - 1,5 m panjang disesuaikan dengan lahan
- Untuk luas tanam 1000 m2 diperlukan luas persemaian 40-50 m2, benih 2-2,5 kg
- Campurkan setiap meter persegi bedengan dengan 2 kg bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, pupuk daun, dan abu untuk memudahkan pencabutan bibit
- Sebarkan bibit padi merata ke semua bedengan
- Lokasi persemaian dengan dengan sumber air dan memiliki drainase yang baik
- Lindungi bibit dari serangan hama
- Tanam :
- Tanam bibit umur muda : < 17 hari
- Jumlah bibit 1-3 batang/lubang, kedalaman 1-2 cm, dengan sistem jajar legowo 2, 4, atau 6
- Gunakan jarak tanam minimal 20 x 20 cm
- Pemupukan (rekomendasi umum) : dosis pupuk tiap luas 1000 m2
- Pupuk Dasar : sebelum / saat tanam
- Pupuk organik : 100 - 200 kg
- Pupuk Phonska : 15 kg
- Susulan I : 20 hari setelah tanam
- Pupuk Phonska : 15 kg
- Pupuk Urea : 5 kg
- Susulan II : 35 hari setelah tanam
- Pupuk Urea : 5 kg
- Untuk Pemupukan Spesifik Lokasi gunakan Piranti Lunak Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi PuPS versi 1.1
- Pengairan :
- Lakukan pergiliran air berselang 4 hari basah 3 hari kering dari fase tanam sampai fase anakan maksimal (50 hari setelah tanam)
- Mulai fase pembentukan malai sampai pengisian biji, petakan sawah digenangi terus (50-85 hari setelah tanam)
- 10 - 15 hari sebelum panen, sawah dikeringkan
- Penyiangan :
- Gulma dikendalikan mulai dengan pengolahan tanah, mengatur air dipetakan sawah, menggunakan pupuk kompos
- Pengendalian dengan cara mekanis seperti gosrok dan tangan sangat dianjurkan
- Menggunakan herbisida apabila intensitas gulma sudah tinggi
- Pengendalian Hama Penyakit : PHT
- Pengamatan / monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman secara rutin
- Pengendalian hama dan penyakit memperhitungkan faktor ekologi
- Penanganan Panen dan Pasca Panen :
- Panen tepat waktu, jangan terlalu muda tapi juga jangan terlalu tua
- Potong padi dengan sabit bergerigi
- Perontokan dengan threser dialasi terpal
- Gabah dibersihkan, lalu jemur dengan alas terpal sampai kering
- Kemas gabah dengan karung, simpan di dalam gudang yang bebas hama serta sirkulasi udara yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar