Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreau)
Gambae : Nenas yang terserang C. paradoxa
(Sumber CPC 2005 Edition)
Gejala Serangan
Bibit
nenas terjadi busuk lunak yang berwarna coklat pada pangkalnya.
Pembusukan dapat meluas ke atas ke daun-daun sebelum atau sesudah bibit
dipindahkan ke lapang.
Pada
daun timbul bercak-bercak putih kekuningan (streak) yang lebar dan
pendek. Buah matang yang terinfeksi menjadi busuk, berwarna kuning yang
akhirnya berubah menjadi hitam. Pembusukan tersebut menimbulkan bau yang
khas.
Patogen ini menyerang pada bagian buah, daun, akar, benih dan juga batang nenas.
Morfologi dan Daur Penyakit
C.
paradoxa adalah cendawan yang heterotalis. Cendawan menghasilkan
etilacetat yang menyebabkan pembusukan pada buah nenas berbau khas.
C.
paradoxa dapat hidup sebagai saprofit dalam tanah, sehingga dapat
menyebar melalui tanah atau sisa-sisa tumbuhan inang. Pada jaringan yang
sakit, cendawan dapat membentuk konidium, dimana sporanya dapat
disebarkan oleh angin atau hujan dan tumbuh baik pada suhu 28 0C dengan
pH tanah antara 5,5 – 6,3.
Tanaman Inang Lain
Areca catechu (Betelnut palm), kelapa, kopi. Mangga, pisang, tebu, kakao, jagung, Elaeis guineensis (African oil palm)..
Pengendalian
Cara Kultur Teknis
- Melakukan penanaman bibit pada cuaca yang kering dan cerah.
- Bibit ditaruh terbalik di atas tanaman nenas di lapang selama beberapa hari sebelum ditanam.
- Mencegah terjadinya luka-luka pada pangkal tanaman di lapang.
Cara Kimiawi
- Bibit dicelup ke dalam larutan fungisida, misalnya dengan menggunakan benomyl atau thiabendazole.
- Tangkai buah dicelup setelah dipotong dengan asam benzoat 10% dalam etanol selama 5 jam.
- Pemberian serbuk kalsium hipoklorida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar