Famili: Curculionidae
Kumbang Dewasa M. hemipterus (Sumber CPC 2005 Edition)
Gejala
Segera setelah larva berkembang, maka tanaman yang terinfeksi akan membusuk dan menimbulkan bau asam.
Bagian
tanaman yang diserang adalah daun dan bonggol/pangkal tanaman. Stadia
tanaman yang diserang yaitu stadia pertumbuhan vegetatif.
Morfologi dan Bioekologi
Panjang
telur 1,7 mm, tembus cahaya dan berwarna kuning krem. Larva berbentuk
sempurna, tebal, mempunyai 5 – 6 segmen pada bagian perutnya., berwarna
putih, bagian toraks dan sternit abdominal berwarna kekuning-kuningan,
panjang 15 - 17 mm. Kepala berwarna coklat, biasanya dengan
garis-garis/belang-belang di bagian belakang, lebarnya 3,2 – 4,5 mm.
Segmen abdominalnya mempunyai ciri khas, yaitu terdapat tiga lipatan di
bagian belakang. Segmen abdominal 1 – 8 spirakel yang jelas.
Panjang
pupa 14,5 mm, bagian anterior dan posterior mengerut, mempunyai 5
bagian spirakel pada bagian abdominal, dan terlihat dari atas.
Imago
mempunyai warna yang variabel, hampir permukaan tubuhnya berwarna
hitam, dengan dasar merah yang meluas pada bagian elitranya atau pada
bagian elitra ini terdapat garis berwarna hitam dan merah secara
membujur. Femur berwarna merah, merah garis-garis, atau juga kombinasi
antara merah dan hitam. Lebar badan 9 – 14 mm.
Telur
menetas setelah 4 hari. Larva mengalami ganti kulit beberapa kali
selama 7 minggu. Setelah itu terbentuk kokon inang yang berupa
serat-serat. Pupa ini akan bertahan selama 10 hari dan berubah menjadi
serangga dewasa dan akan keluar bila kondisi lingkungan mendukung.
Tanaman Inang Lain
Kelapa, pisang, tebu; ubi, sorghum, jagung.
Daerah Sebaran
Eropa,
Asia: Indonesia (Kalimantan), Philippines, Afrika: Cameroon, Congo
Democratic Republic, Congo, Equatorial Guinea, Gabon, Nigeria, Amerika
Tengah & Caribbean: Antigua and Barbuda, Barbados, Belize, Costa
Rica, Cuba, Dominica, Dominican Republic, El Salvador, Grenada,
Guadeloupe, Guatemala, Haiti, Honduras, Jamaica, Martinique, Montserrat,
Nicaragua, Panama, Puerto Rico, Saint Kitts and Nevis, Saint Lucia,
Saint Vincent and the Grenadines, Trinidad and Tobago, United States
Virgin Islands., Amerika Utara: Meksico, USA (Florida), Amerika Selatan:
Argentina, Bolivia, Brazil, Amapa, Amazonas, Bahia, Goias, Maranhao,
Parana, Pará, Pernambuco, Rondonia, Sao Paulo, Colombia, Ecuador, French
Guiana, Guyana, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, Venezuela, Oceania:
Australia, Queensland,
Pengendalian
• Cara Mekanis
Tanaman yang terinfeksi harus dimusnahkan dari lahan, agar tanaman yang masih sehat tidak tertular.
• Cara Biologi
Nematoda
Steinernema carpocapsae dapat mengendalikan larva dan dewasa M.
hemipterus. Hal tersebut sudah pernah diuji cobakan di Florida.
Penggunaan
cendawan Beauveria bassiana untuk mengendalikan M. hemipterus telah
dievaluasi di lapang di daerah Costa Rica sejak tahun 1992. Formulasi
cendawan patogen pada substrat beras atau tepung dapat diaplikasikan
untuk memerangkap serangga tersebut. Hasilnya tingkat kematian M.
hemipterus mencapai 54% – 80% setelah 15 hari.
• Cara Kimia
Pengendalian
secara kimiawi untuk serangga dewasa M. hemipterus dapat dilakukan
dengan menggunakan pestisida yang berbahan aktif karbosulfan,
imidachloprid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar