Pineapple Wilt Virus (PWV)
Famili: Closteroviridae;
Genus: Closterovirus
Tanaman Nenas (bawah) yang Terserang PWV (Sumber PKBT IPB)
Gejala
Karakteristik
penyakit ini adalah pada awalnya, pucuk daun mengalami dieback dan
warnanya memerah sepanjang daun. Selanjutnya warna daun yang semula
merah menjadi merah muda, daun kehilangan rigiditasnya (kekakuan) dan
akhirnya jatuh ke tanah. Pertumbuhan akar terhambat sehingga tanaman
menjadi layu. Tanaman yang terserang saat stadia awal pertumbuhan tidak
dapat membentuk buah atau hasil buahnya kecil. Pada buah bentuknya
menjadi tidak normal, pada daun menyebabkan luka, warna dan bentuk
daunnya tidak normal, daun layu, sedangkan pada akar berkurangnya sistem
perakaran.
Morfologi dan Daur Penyakit
Populasi
kutu dompolan biasanya berasosiasi dengan semut. Semut memelihara kutu
dompolan yang melindungi mereka dari pemangsaan dan mengambil madu yang
diproduksi oleh kutu dompolan, mencegah berkembangnya embun jelaga.
Embun jelaga merupakan patogen yang dapat menyebabkan tingkat mortalitas
yang tinggi pada kutu dompolan. Jumlah kutu dompolan yang menginfestasi
tanaman nenas berkorelasi dengan jumlah semut yang ada di lapangan.
Asosiasi
antara virus dan kutu dompolan penyebab layu, diduga berasal dari virus
yang disebarkan melalui kutu dompolan ketika mereka makan tanaman
nenas. Sejak masa pertumbuhan vegetatif nenas, strain virus yang ringan
mungkin hidup secara terus menerus di antara klon-klon yang ada dalam
satu varietas. Virus sekunder mungkin terbawa oleh kutu dompolan dan
secara sinergis menyebabkan gejala layu.
Tanaman Inang Lain
Beberapa jenis gulma seperti Andropogon insularis dan Paspalum urvellei.
Pengendalian
Cara Kultur Teknis
Jarak
tanaman yang dekat dapat menurunkan tingkat perkembangan penyakit layu
pada nenas. Tetapi hal tersebut tergantung juga pada kondisi geografi
yang berbeda-beda.
Cara Fisik
Perlakuan
perendaman dengan air panas pada mahkota tanaman nenas pada suhu 50 0C
selama 30 menit akan mengurangi gejala layu pada tanaman nenas.
Cara Biologi
Pengendalian
dapat dilakukan dengan menggunakan Anagyrus pseudococci dan A.
coccidiovorus. Tetapi hal ini masih diujikan dalam skala laboratorium.
Cara Kimiawi
Insektisida
yang dievaluasi dapat digunakan untuk mengendalikan semut yang
berasosiasi untuk mengendalikan penyakit adalah yang mengandung bahan
aktif diklorfos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar