Nematoda Parasit Akar Pisang
Radopholus similes Cobb., Pratylenchus sp., Helicotylenchus multicinctus Cobb.,
Meloidogyne spp.
Preferred Name : Radopholus similis (Cobb, 1893) Thorne, 1949
Taxonomic Position
Kingdom: Animalia
Phylum: Nematoda
Class: Secernentea
Order: Tylenchida
Suborder: Tylenchina
Family: Pratylenchidae
Sumber gambar : CABI
Gejala Serangan
Gejala
kerusakan yang disebabkan oleh masing-masing jenis nematoda parasit
akar pisang sulit dibedakan, karena serangannya serentak dan sehingga
kerusakan akar menjadi lebih cepat. Pada umumnya nematoda masuk melalui
ujung akar, tetapi R. similes dapat masuk melalui semua permukaan akar
dan pindah dari akar terinfeksi menuju bonggol pisang, sehingga
menyebabkan luka berwarna hitam yang menyebar pada permukaan bonggol.
Luka yang disebabkan oleh H. multicinctus pada umumnya terbatas pada sel
luar dari korteks akar dan menyebabkan luka nekrosis yang kecil.
Pratylenchus spp. masuk ke dalam jaringan akar tanaman dan menimbulkan
luka nekrosis berwarna kemerah-merahan. Sedangkan kerusakan yang
disebabkan oleh Meloidogyne spp. ditandai dengan adanya
gall/pembengkakan jarigan akar. Bila akar terserang berat, menyebabkan
tanaman mudah roboh (tumbang) terutama pada fase pengisian buah.
Morfologi/Bioekologi
Secara
umum siklus hidup nematoda parasit tumbuhan itu hampir sama. Telur
menetas menjadi larva yang bentuk dan strukturnya sama dengan dewasa.
Larva berkembang dengan melakukan pergantian kulit pada setiap akhir
fase. Semua jenis nematoda mempunyai empat fase larva, pada fase ini
nematoda sangat aktif menginfeksi akar. Pada pergantian kulit yang
terakhir maka dapat diketahui jenis nematoda jantan atau betina.
Nematoda jantan ditandai dengan adanya specula. Sedangkan nematoda
betina mempunyai vulva dan dapat menghasilkan telur yang fertile setelah
mengadakan perkawinan dengan nematoda jantan atau dengan cara
parthenogenesis. Apabila kondisi menguntungkan untuk hidup maka siklus
hidup bisa mencapai 3 – 4 minggu.
Pengendalian
Cara kultur teknis
- Rotasi tanaman
- Penggenangan selama beberapa bulan
- Penggunaan varietas resisten
Cara mekanis
- Menaikkan suhu tanah sampai 50 0C selama 30 menit dengan uap panas atau air panas.
- Pencelupan bonggol anakan ke dalam air panas suhu 50 0C selama beberapa menit.
Cara kimiawi
- Penggunaan nematisida Karbofuran, Etrofos dan Oksanil dengan dosis 12 gr bahan aktif per rumpun, yang diaplikasikan pada saat tanam dan diulang tiap 6 bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar