Selamat Datang di website Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.....................

Kamis, 21 Juli 2016

Bercak Daun

Penyakit Bercak Daun Pestalotia

A= Gejala Penyakit Bercak Daun Pestalotia pada Tunas dan
B= Daun Muda

Gambar 9. Gejala Penyakit Bercak Daun Pestalotia pada Daun Manggis Tua
Sumber: Juaidi dan Hadisurisno, 2003
Gejala penyakit
  • Gejala penyakit yang umum adalah adanya bercak tidak beraturan pada daun. Warna bercak berbeda-beda tergantung dari jenis patogennya.
  • Gejala serangan Helminthosporium sp. berupa bercak berwarna coklat pada daun, Gloeosporium garciniae menimbulkan bercak berwarna hitam pada sisi atas daun, sedangkan Pestalotia (Pestalotiopsis)  sp. adalah bercak dengan warna kelabu pada bagian tengahnya.
  • Berdasarkan pengamatannya di Purworejo, Kulon Progo dan Belitung; Juaidi dan Hadisutrisno (2003) melaporkan bahwa gejala penyakit bercak daun Pestalotia bervariasi, tergantung umur/bagian tanaman yang terinfeksi:
    • Tunas: bercak dimulai dengan mengeringnya bagian ujung, menjalar pada pinggiran daun, berkembang hingga daun menjadi kering dan menggulung, dan bila daun diremas terasa rapuh sekali. Infeksi pada bagian ini sangat merugikan sekali karena tunas tersebut tidak dapat menghasilkan buah.
    • Daun muda: gejala penyakit berupa bercak tidak beraturan, berwarna coklat, dikelilingi oleh halo berwarna kuning, mulai dari ujung daun atau pada bagian tulang daun tengah, dan bercak itu dengan cepat meluas sehingga daun menjadi kering dan rapuh (Gambar di disamping).
    • Daun tua: gejala penyakit berupa bercak tidak beraturan, mulai dari tepi daun dan meluas ke arah tulang daun, berwarna coklat tua dengan tepi coklat kehitaman, dan halo berwarna kuning. Gejala lanjut dapat mengeringkan seluruh daun dan daun menjadi rapuh (Gambar di samping bawah)
Patogen
  • Di beberapa negara species patogen tersebut beragam. Di Burma dan Brazilia penyakit bercak daun disebabkan oleh Pestalotia (Pestalotiopsis) espaillatti Cif. et. Frag., di Thailand oleh P. flagisetula Guba, dan di Sri Lanka disebabkan oleh Helminthosporium garciniae Petch. Di Indonesia penyakit tersebut disebabkan oleh Pestalotia sp. (Juaidi dan Hadisurisno, 2003) atau disebabkan oleh Gloeosporium garciniae Koord. (Rahmat Rukmana, 1995).
  • Gloeosporium garciniae memiliki aservulus yang banyak terdapat pada sisi atas daun, berwarna hitam. Konidiofor berbentuk tabung dan hialin. Konidium bersel 1, hialin, berbentuk tabung dan agak bengkok. Patogen dapat menginfeksi daun muda maupun daun dewasa.
  • Pestalotia sp. memiliki konidium berbentuk kumparan, tiga sel tengah yang berdinding tebal dan berwarna kecoklatan, dan sel ujung berwarna hialin dengan tiga ekor (seta).
Tanaman inang lain
  • Tanaman mundu
  • Pengamatan
  • Pengamatan dilakukan pada daun muda maupun daun tua, sepanjang tahun.
  • Pengendalian
Cara kultur teknis
  • Pengurangan tingkat kelembapan kebun dengan mengurangi/memangkas tanaman pelindung dan bagian tanaman manggis yang sudah mati;
  • Sanitasi kebun, dengan membersihkan rerumputan/ gulma, daun dan ranting di areal pertanaman manggis yang dapat menjadi tempat sumber inokulum.
Cara mekanis
  • Pemangkasan daun sakit kemudian membakarnya.
Cara kimiawi
  • Penyemprotan dengan fungisida yang efektif, terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar