Selamat Datang di website Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.....................

Jumat, 29 Juli 2016

Pineapple Wilt Virus (PWV)

Pineapple Wilt Virus (PWV)
Famili: Closteroviridae;
Genus: Closterovirus
Tanaman Nenas (bawah) yang Terserang PWV (Sumber PKBT IPB)
Gejala
Karakteristik penyakit ini adalah pada awalnya, pucuk daun mengalami dieback dan warnanya memerah sepanjang daun. Selanjutnya warna daun yang semula merah menjadi merah muda, daun kehilangan rigiditasnya (kekakuan) dan akhirnya jatuh ke tanah. Pertumbuhan akar terhambat sehingga tanaman menjadi layu. Tanaman yang terserang saat stadia awal pertumbuhan tidak dapat membentuk buah atau hasil buahnya kecil. Pada buah bentuknya menjadi tidak normal, pada daun menyebabkan luka, warna dan bentuk daunnya tidak normal, daun layu, sedangkan pada akar berkurangnya sistem perakaran.
Morfologi dan Daur Penyakit
Populasi kutu dompolan biasanya berasosiasi dengan semut. Semut memelihara kutu dompolan yang melindungi mereka dari pemangsaan dan mengambil madu yang diproduksi oleh kutu dompolan, mencegah berkembangnya embun jelaga. Embun jelaga merupakan patogen yang dapat menyebabkan tingkat mortalitas yang tinggi pada kutu dompolan. Jumlah kutu dompolan yang menginfestasi tanaman nenas berkorelasi dengan jumlah semut yang ada di lapangan.
Asosiasi antara virus dan kutu dompolan penyebab layu, diduga berasal dari virus yang disebarkan melalui kutu dompolan ketika mereka makan tanaman nenas. Sejak masa pertumbuhan vegetatif nenas, strain virus yang ringan mungkin hidup secara terus menerus di antara klon-klon yang ada dalam satu varietas. Virus sekunder mungkin terbawa oleh kutu dompolan dan secara sinergis menyebabkan gejala layu.
Tanaman Inang Lain
Beberapa jenis gulma seperti Andropogon insularis dan Paspalum urvellei.
Pengendalian
 Cara Kultur Teknis
Jarak tanaman yang dekat dapat menurunkan tingkat perkembangan penyakit layu pada nenas. Tetapi hal tersebut tergantung juga pada kondisi geografi yang berbeda-beda.
 Cara Fisik
Perlakuan perendaman dengan air panas pada mahkota tanaman nenas pada suhu 50 0C selama 30 menit akan mengurangi gejala layu pada tanaman nenas.
 Cara Biologi
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan Anagyrus pseudococci dan A. coccidiovorus. Tetapi hal ini masih diujikan dalam skala laboratorium.
 Cara Kimiawi
Insektisida yang dievaluasi dapat digunakan untuk mengendalikan semut yang berasosiasi untuk mengendalikan penyakit adalah yang mengandung bahan aktif diklorfos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar