Selamat Datang di website Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.....................

Jumat, 29 Juli 2016

Ngengat penusuk buah

Ngengat penusuk buah: Eudocima fulliona
Ordo: Lepidoptera,
Famili: Noctuidae
Gejala Serangan
  • Serangga dewasa memakan sari buah dengan menusukkan probisisnya dengan kuat. Satu atau lebih lubang tusukan merupakan gejala serangan awal secara eksternal. Air dari buah menetes dari lubang tusukan dan menyebabkan buah kotor. Busuk pada buah dapat diakibatkan oleh cendawan seperti Oospora spp. dan Fusarium spp. Cendawan tersebut mengakibatkan terjadinya fermentasi.
  • Bagian tanaman yang diserang adalah buah, sedangkan stadia tanaman yang diserang adalah stadia pembentukan buah dan masa pertumbuhan vegetatif.
  
Gambar : Larva, dewasa jantan  dan betina E. Fulliona (Sumber CPC 2005 Edition).
Morfologi dan Bioekologi
  • Pada suhu sekitar 250C, telur menetas selama 3 hari. Lama periode larva bervariasi tergantung pada kualitas dan tipe inangnya, tetapi pada jenis tertentu, larva mampu bertahan selama 17 – 21 hari. Serangga ini melakukan perkawinan pada malam hari dan dini hari. Ngengat betina dapat bertelur sampai 750 butir telur.
  • .E. fullonia cenderung menyukai tanaman dari famili Menispermaceae dan dari jenis Erythrina (E. variegata).
  • Telur berbentuk setengah lingkaran, berdiameter 1 mm dan berwarna hijau keputihan sampai kekuningan. Kapsul kepalanya berwarna kecoklat-coklatan. Telur biasanya diletakkan di bawah daun tanaman inang
  • Panjang larva 4 – 5 mm, warna hijau terang, kapsul kepala mempunyai lebar 0,5 mm. larva mengalami ganti kulit 4 – 5 kali. Pada stadia instar akhir panjang larva dapat mencapai 60 mm dan lebar kepala 4,5 mm. Larva dewasa berwarna beludru kecoklat-coklatan sampai hitam atau kuning muda sampai hijau. Terdapat bercak/titik berwarna putih sepanjang badannya. Pada abdomen 2 dan 3 terdapat eye spot. Larva mempunyai 4 abdomen pada bagian prolegnya, segmen pertama bersifat rudimenter. Bagian anal melebar dan membentuk tubercle. Ketika masuk fase istirahat larva mengangkat bagian posteriornya sehingga tubuhnya naik ke atas. Jika diganggu, larva akan membesarkan tubuhnya dan mengeluarkan air ludahnya.
  • Akhir masa makan, larva membentuk kokon sutera di antara daun pada tanaman inangnya dan menggantung pada daun yang ditempelinya. Pupa berukuran 30 mm, warna coklat kehitaman yang terang.
  • Ngengat dewasa berbentuk sempurna, dengan panjang sayap 80 – 100 mm. Rongga toraks berwarna ungu kecoklat-coklatan dan abdomen berwarna kekuning-kuningan. Sayap belakang berwarna kekuning-kuningan dan didominasi daerah hitam yang luas pada bagian tengah sayap.
  • Corak warna sayap depan adalah seksual diamorpik. Ngengat jantan mempunyai sayap depan yang berwarna merah kecoklatan sampai ungu kecoklatan. Corak warna ngengat betina lebih bervariasi, diantaranya adalah ungu kecoklatan dan abu-abu kekuning-kuningan, banyak bintik berwarna hijau dan putih pada tubuhnya.
Tanaman Inang Lain
  • Belimbing, paprika, papaya, jeruk, jeruk mandarin, duku, leci, tomat, mangga, jambu biji, kacang mete, sirsak, srikaya, nangka, pamelo, (kopi arabika, melon, pisang, rambutan, markisa, delima.
Daerah Sebaran
  • Asia: Bhutan, Brunei Darussalam, Cambodia, China (Anhui, Fujian, Guangdong, Guangxi, Hainan, Hong Kong, Hubei, Hunan, Jiangsu, Jiangxi, Sichuan, Taiwan, Yunnan, Zhejiang, Christmas Island (Indian Ocean)), India (Andaman and Nicobar Islands, Andhra Pradesh, Assam, Bihar, Gujarat, Indian Punjab, Karnataka, Kerala, Madhya Pradesh, Maharashtra, Orissa, Rajasthan, Sikkim, Tamil Nadu, Uttar Pradesh, Gupta, West Bengal), Indonesia (Jawa, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara, Papua Barat, Sulawesi, Sumatra), Jepang (Honshu, Kyushu, Shikoku), Korea DPR, Korea Republic of, Laos, Malaysia (Peninsular Malaysia, Sabah, Sarawak), Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Philippines, Singapore, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Afrika: Angola, Benin, Cameroon, Congo Côte d'Ivoire, Ghana, Guinea, Kenya, Liberia, Madagascar, Malawi, Mozambique, Namibia, Nigeria, Réunion, Sao Tome and Principe, Sierra Leone, Tanzania, Uganda, Zimbabwe, Amerika Utara: USA, Hawaii, Oceania: American Samoa, Australia, Belaum, Cook Islands, Federated states of Micronesia, Caroline Islands, Fiji, French Polynesia, Guam, New Caledonia, New Zealand, Niue, Norfolk Island, Northern Mariana Islands, Papua New Guinea, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Vanuatu, Wallis and Futuna.
Pengendalian
• Cara Mekanis
  • Mengumpulkan dan menghancurkan buah yang jatuh atau busuk.
  • Pemanenan buah secepatnya atau sedini mungkin atau pada waktu awal, terutama pada saat panen raya.
  • Memasang jaring pada pohon atau kebun, atau membungkus buah yang ada di pohon dengan kertas, juga berfungsi untuk mempertahankan kualitas buah.
  • Penggunaan lampu perangkap berwarna kuning – hijau muda/terang (580 nm), atau dengan pendirian barier/penghalang di luar pertanaman dengan cahaya di sekeliling kebun (>2 lumens/m2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar